Apa itu Digital Marketing dan Perbedaannya dengan Marketing Tradisional
Di era sekarang ini, Digital Marketing sudah mengambil peranan penting dalam strategi Marketing. Bukan saja perusahaan Besar namun sampai UKM-UKM kecil sekalipun menggunakan hal ini sebagai sarana mereka mencari pelanggan secara online.
(credit pic: goodnewsfromindonesia.id) |
Digital Marketing adalah suatu cabang dari marketing strategi yang digunakan untuk memperluas pasar dan mencari pelanggan baru dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi dan informasi. Strategi Marketing ini timbul karena mengikuti perkembangan zaman yang akhirnya menuntut industri-industri yang sebelumnya di kelola konvensional menjadi serba digital.
Mengapa harus digital Marketing?
Dikarenakan saat ini hampir semua proses bisnis memiliki basis online, karena kemudahan yang ditawarkan. Alhasil mau tidak mau, suka atau tidak suka pengusaha atau penjual di luar sana harus mengikuti proses perubahan itu. Bukan karena aturan, tapi lebih karena permintaan pasar yang menuntut itu.
Saya ambil contoh sederhana untuk kasus Ojek saja saat ini menjangkau penggunanya dengan menggunakan aplikasi, hal ini menjadi pilihan customer dikarenakan aksesibilitas yang tinggi, mudah dan lebih simple.
Akhirnya, saat ini Ojek-ojek yang tidak mengikuti perkembangan zaman hanya memiliki pilihan untuk mengikuti arus, atau kehilangan pelanggan.
Sama halnya dengan surat kabar, yang dahulu menjual kertas koran untuk di jual ke pembaca namun saat ini hampir semua surat kabar menjadi serba digital dan lebih mudah di akses.
Jenis-jenis Digital Marketing
Secara garis besar Digital Marketing memeliki 8 Jenis tipe yang berbeda. Dan biasanya dalam setiap tim digital marketing yang ada dalam sebuah perusahaan startup atau perusahaan yang ingin mengembangkan bisnisnya di Internet memiliki 8 jenis produk digital marketing ini.
Secara garis besar untuk Jenisnya adalah sbb:
1. SEO (Search Engine Optimization)
Digital Marketing jenis ini berhubungan erat dengan usaha yang di lakukan untuk memperoleh pencarian peringkat terbaik di Mesin Pencari Google.
Biasanya untuk orang-orang dalam tim ini adalah para SEO specialist yang tau caranya membuat sebuah konten untuk mendapatkan peringkat baik di hasil pencarian (Google Search).
hal ini biasanya meliputi faktor-faktor penting dari SEO dintaranya, link building yang baik, pencarian keyword yang sesuai, dan konten atau artikel yang ramah dengan algoritma google yang selalu berubah-ubah.
Untuk yang belum tau apa itu SEO, saya pernah membahas masalah SEO ini di artikel saya yang sebelumnya berjudul "Apa itu SEO?"
2. Digital Marketing PPC (pay-per-click)
Digital Marketing jenis ini berhubungan dengan perhitungan dan formula yang tepat untuk pembuatan iklan. Pembuatan iklan bertujuan untuk menarik pengunjung baru ke Website.
Hal ini diperlukan karena pembuatan iklan seperti di google ads atau facebook ads memerlukan keahlian khusus.
Hal ini berikaitan erat dengan target audiens yang sesuai dengan produk atau jasa yang di jual.
Target audiens ini berupa umur target, gender, daerah, dll sesuai kriteria atau target pasar.
Jika salah dalam membuat target pasar dan budget yang sesuai yang terjadi adalah dana iklan akan terbuang sia-sia tanpa menghasilkan apa-apa. Hal inilah yang menyebabkan mengapa harus ada tim Digital Marketing PPC
3. Marketing Konten
Digital Marketing jenis ini memiliki tujuan untuk membangun brand awereness kepada audiens. Memberikan informasi kepada pengguna internet tentang produk yang ditawarkan. Konten ini banyak jenisnya diantaranya bisa berupa artikel, video pendek, podcast dan banyak hal lainnya.
Tujuan dari Digital Marketing ini bukan lah melakukan penjualan secara langsung tetapi lebih menjalin komunikasi kepada audiens tentang produk yang ditawarkan. Sehingga timbul kesadaran audiens tentang keberadaan produk dan keunggulan yang di tawarkan.(Brand Awareness)
4. Email Marketing.
Digital Marketing jenis ini sebenarnya tergolong uzur dibanding jenis Digital Marketing lainnya, namun keampuhannya masih di akui sampai sekarang.
Mengapa saya katakan begitu, karena menurut data dari Statista tahun 2020 menunjukkan bahwa pengguna email selalu bertambah dari tahun ke tahun.
Hal ini lah yang cukup meyakin kan bagi para penggiat bisnis yang memiliki divisi Marketing Digital untuk menggunakan cara ini dalam memasarkan produk mereka.
5. Mobile Marketing
Jenis Digital Marketing ini bertujuan untuk memperkenalkan produk mereka kepada target audiens melalui Tablet/ SmartPhone mereka.
Bentuknya bisa bermacam-macam, mulai dari aplikasi ,iklan di browser , ataupun pesan singkat.
Digital marketing ini juga tergolong gahar dalam mencari pelanggan baru, dari data yang saya ambil dari website Statista mengatakan 46% Responden mengklaim menggunakan smartphone mereka selama hampir 5-6 jam sehari, dan sekitar 22% menggunakan sekitar 2 jam untuk berselancar di smartphone.
Hal ini lah yang menunjukkan mengapa melakuan pemasaran digital melalui Smartphone atau tablet sangat berpotensi ledakan jumlah pelanggan.
6. Marketing Analytics
Salah satu keuntungan dari Pemasaran Digital adalah anda akan dapat mudah mendapat petunjuk atau indikator-indikator penjualan tertentu yang datanya mampu diolah untuk menentukan target atau strategi pemasaran berikutnya.
Divisi Marketing Analytic ini erat kaitannya dengan Business Development di perusahaan Konvensional. Di mana dari Digital Marketing ini anda dapat dengan mudah mengambil data-data penting secara statisik untuk menentukan audiens mana yang paling berminat mencari produk yang kita jual.
Banyak sekali tool yang dapat dipakai untuk melakukan digital marketing jenis ini, diantaranya adalah Google Analytics. Dari sini anda dapat mengetahui tentang umur audiens anda, tempat tinggal, gender dan minat nya.
Atau anda juga bisa menggunakan tool seperti Google Trend, yang akan memberikan anda informasi tentang apa yang sedang Trending saat ini.
7. Affiliasi Marketing
Dengan semakin meningkat nya penjualan secara online, maka semakin tinggi juga minat penjualan secara affiliasi yang biasanya di lakukan oleh influencer-influencer di tiktok, instagram dll.
Tapi sebenarnya apa itu Affilikasi, saya pernah membahasnya di artikel saya sebelumnya
Affiliasi secara garis besar adalah menjual produk ecommerce dengan memberikan link produk/jasa yang di jual. Dan sebagai affiliator anda mendapat kan fee dari setiap transaksi yang di lakukan.
Menjadi seorang affiliator harus memiliki kemampuan membuat konten menarik yang kira-kira dapat mendatangkan audiens dalam jumlah yang besar.
Dengan harapan dari sekian banyak audiens yang datang beberapa persen melakukan transaksi dari link yang anda berikan.
10 Perbedaan antara Digital Marketing dan Marketing Traditional atau konvensional
Konsep Digital Marketing (credit pic: keydifferences) |
1. Marketing Traditional melakukan promosi dengan membuat iklan atau kampanye, yang di salurkan melalui surat kabar, radio, televisi dll. Sedang kan Marketing Digital Melakukan promosi secara online via Internet.
2. Marketing Tradisional selalu bersifat statis/ tetap. Metode promosinya akan selalu sama dari waktu ke waktu, jika terjadi perubahan biasanya hanya bagian kecil saja atau bentuk pengembangan dari metode yang sebelumnya. Sebaliknya Digital Marketing bersifat dinamis, artinya selalu berubah-ubah mengikuti perkembangan teknologi internet. Jika jaman dahulu, iklan selalu ada di setiap website namun sekarang mulai berkembang dengan iklan yang ada di youtube dalam bentuk video.
3. Rate dari Konversi antara target menjadi pelanggan sangat lebih besar di konsep pemasaran digital. Hal ini di karenakan pemasaran secara digital sudah menarget untuk audiens yang diincar sesuai minat dan keinginan si calon pembeli. Sedangkan di Traditional Marketing para sales mendatangi hampir keseluruhan calon customer tanpa mengetahui sebelumnya apakah ada kebutuhan atau minat terhadap produk yang akan mereka tawarkan.
4. Keterlibatan pelanggan menjadi sangat berbeda antara metode offline dan online. Di sistem marketing traditional, pelanggan kemungkinan besar akan melihat langsung barang yang di butuhkan. Dan biasanya ini akan membuat pelanggan lebih puas karena melihat sendiri barang secara langsung sampai memutuskan untuk membeli. Di sistem Marketing Digital calon pelanggan hanya melihat secara online untuk barang-barang yang diinginkan melalui foto-foto yang di tampilkan. Beberapa kejadian adalah barang yang datang tidak sesuai dengan ekspektasi pelanggan.
Konsep Marketing Tradisional (credit: KeyDifferences) |
5. Return of Investemnt (balik modal) akan sulit dihitung di marketing tradisional, karena banyak variabel biaya yang dibutuhkan dalam prosesnya. Kebalikan dengan sistem Digital seluruh pengeluaran akan sangat mudah di hitung sehingga nantinya bisa menentukan target penjualan dengan mudah sampai ROI nya sesuai (Balik Modal).
6. Marketing tradisional membuat pengeluaran menjadi mahal, namun tidak selalu efektif. Kebalikannya dengan Marketing Online yang pengeluarannya tidak terlalu mahal tapi akan lebih efektif dalam penjualan.
7. Dengan Digital Marketing, seorang marketer akan sangat mudah melihat dari mana calon pembeli berasal, product mana yang paling sering di lihat, dan berapa jumlah aktual pembeli yang membeli produk tersebut. Sedangkan di konsep pemasaran Tradisional akan sulit sekali untuk melacak hal itu.
8. Traditional Marketing , mengiklankan produknya kepada target market yang besar melalui media konvensional dengan tingkat keefektivan rendah, sedangkan dengan menggunakan digital marketing, seorang marketer mampu mengiklankan produknya kepada calon pembeli yang memiliki minat terhadap produk tersebut, sehingga akan lebih efektif.
9. Pemasaran tradisional biasanya hanya mencakup daerah tertentu saja, seperti iklan produk yang hanya di TV di Indonesia, atau iklan surat kabar yang mencakup daerah tertentu saja sehingga pasarnya tidak terlalu besar. Sedangkan dalam Digital Marketing mampu mencakup secara global, sehingga peluang pasarnya menjadi lebih besar.
10. Hasil penjualan di sistem tradisional memerlukan waktu, sedangkan di pemasaran digital penjualan dapat di lakuan secara cepat dan real time saat itu juga.
Mengapa harus menggunakan Digital Marketing.
1. Hemat Biaya
Menggunakan sistem digital marketing maka biaya yang digunakan akan sangat murah, sehingga usaha kecil pun akan mampu untuk memasarkan produk nya secara lebih efektif dan mencapai calon pelanggan dalam skala besar.
2. Memberikan peluang yang sama kepada semua
Dengan Digital marketing akan membuat kompetisi produk akan sama rata bagi semua pemain. Dari sekelas perusahaan multinasional sampai ke perusahan rumahan bisa melakukan penjualan di Internet.
3. Terhubung ke Pelanggan melalui konten yang kuat.
Di dunia Internet, konten memiliki pengaruh yang sangat kuat. Maka ada istilah konten adalah raja. Semakin bagus konten tersebut, maka akan slalu diingat oleh calon pembeli.
4. Konversi yang tinggi
Digital Marketing memiliki konversi yang tinggi untuk setiap penjualannya. Dikarenakan selalu mendapat target audiens yang sesuai dengan minat dan kebutuhan calon pelanggan.
5. Peluang untuk mendapatkan keuntungan lebih tinggi.
Dengan banyaknya penjualan yang terjadi maka akan semakin tinggi tingkat dikenalnya produk anda di Internet. Dengan semakin dikenal maka peluang untuk memperbesar profit juga menjadi semakin besar di domestik atau Internasional.
6. Membangun Brand Awareness
Dengan konsep Digital Marketing, anda akan mampu membangun brand di kalangan masyarakat. Dengan penawaran-penawaran baru beserta update produk yang selalu bisa di kirim langsung ke calon pembeli.
7. Return On Investment yang cepat
Digital marketing memiliki cost yang sangat murah, sehingga biasanya untuk perusahaan yang menerapkan penjualan dengan cara ini akan semakin mudah mencapai Break Event Point mereka atau kita istilahkan balik modal denga sangat mudah dan cepat.
Tidak ada komentar